"It's only through writing that I've ever been able to suppress life's personal disappointments. When I can't write I feel anxious and out of sorts and am easily riled, though I'm usually able to control my emotions..."
- Pramoedya Ananta Toer (The Mute's Soliloquy: A Memoir)
["Hanya dengan menulis aku mampu menekan segala kekecewaan peribadi hidup. Bila aku tidak menulis, aku merasa cemas & tidak keruan serta mudah gusar, walau selalunya aku bisa mengawal emosiku..."]

Wednesday, June 23, 2010

KISAH SINGKAT KEMBARA JALANAN (BHG. AKHIR)

Perut sudah beralas dengan sarapan yang enak tadi, namun keyakinannya masih tidak beralas. Bangunan yang disangka seperti kompleks membeli belah itu sebenarnya sebuah gudang kilang memproses barangan berjenama. Papan tanda jalan di simpang empat berhampiran pula menunjukkan arah yang pasti tidak akan membawanya pulang ke destinasi yang dituju. Lantas dia berpatah balik, berjalan melintasi gerai makan dia bersarapan tadi dan kembali ke bahu jalan di mana dia bermula.

Di tangga lebuhraya matanya kembali tertumpu ke stesen KTM Kepong yang masih penuh berpenghuni. Penumpang jelas semakin ramai membanjiri pelantar yang mulai kelihatan sempit.

Yang pasti, sistem perkhidmatan masih lagi tergendala. Dia menghela nafas pendek dan meneruskan perjalanan mara ke arah yang belum lagi ditujuinya, ke arah bertentangan daripada sebelumnya.

Dalam menapak di kawasan asing di daerah dia bermastautin, jiwanya disinggahi kesal. Bukan setakat untuk dirinya namun untuk kehidupan mereka yang menipu diri sendiri, seolah tidak mengenal erti kesal. Namun siapalah dia untuk membentuk mereka jika apa yang dia termampu adalah untuk menjadi dirinya.

Langkah diteruskan biarpun setiap lanskap mahu pun tanda jalan terus meyakinkan keterasingan dirinya. Keringat sudah banyak meleleh, membasahi asanya serta kuyupkan keyakinan diri.

Di simpang empat berlampu trafik, setiap kenderaan yang lalu hanya menjadikan dirinya terasa lebih asing. Malah di simpang empat itu dia mulai ragu arah yang perlu di tuju. Setiap hujung horizon jalan tidak begitu memberi kepastian dia akan menemui jalan pulang.

Kelihatan seorang remaja lelaki juga kelihatan sesat sepertinya. Ingin dia bertanya namun lelaki itu seolah tidak mengendahkan. Teringatkan ramainya manusia sombong di kota mewah ini, dia lebih rela tidak bertanya daripada di beri jawapan sinis.

Di simpang itu, dia memilih jalan menghala ke kawasan perumahan yang terletak pondok menunggu bas. Berhampiran pondok itu, tersergam sederetan rumah kedai yang terselit kedai runcit moden, 7-Eleven. Ya, sesuatu yang tidak asing baginya. Lantas tanpa lengah dia ke kedai itu dan bertanyakan kepada pekerja yang bertugas, seorang wanita India dalam lingkungan usia lewat 30-an.

Kak… sini ada bas ke KL lalu tak?”

“Ada, tunggu jer kat pondok tu, dik.”

“Lambat tak?”

“Tengok keadaan, sekarang ni tengah cuti sekolah, mungkin lambat sikit kot.”

Selepas mengucapkan terima kasih, dia terus berlalu untuk ke pondok menunggu bas tersebut. Saat dia hendak melintas jalan tiba-tiba sebuah kereta Porsché hitam meluru laju ke arahnya. Belum sempat dia hendak mengelak, kereta mewah itu sudah melanggarnya sebelum ia terbabas ke tepi jalan.

Dia sudah terbaring lemah, jelas di matanya kini darah merah sedang mengalir membanjiri jalan bertar. Walaupun tidak pasti dari mana darah itu keluar, yang pasti dia tahu itu miliknya.

Sebentar tadi kurang seminit sebelum dilanggar, dia nampak jelas pemandu kereta mewah itu sedang memandu laju sambil bergurau dengan gadis di sebelah. Gadis itu sedang cuba menarik-narik handsfree dari telinga si pemandu. Saat handsfree berjaya di rampas, saat itu tubuhnya bagai dipukul teruk.

Penglihatannya semakin pudar. Dalam samar-samar dia mampu lihat segerombolan manusia menuju ke arahnya. Dalam sayup bunyi dia mendengar kecoh suara ramai. Siapa mereka? Apa yang mereka akan lakukan? Mampukah dia hidup kembali? Persoalan itu kini bukan miliknya kerana yang dilihat dan didengar sengsara selama ini sudah lenyap terus…

Dalam kematian yang hanya datang sekali.

-SEKIAN-

Sunday, June 20, 2010

Sajak Buat Abah

Abah...
Lelaki buat bonda
Bapa buat anakanda
Tidaklah semesra kita
Namun kita tetap bersama

Abah...
Dengan bonda ku kau miliki
Dengan cinta bonda ku dihargai
Dengan cintaku bonda sejati
Ayahanda tetap insan terpuji

Abah...
Siapapun dirimu
Baik atau tidak
Kau tetap ayahandaku
Ku tetap anakandamu
Kita tetap bersatu
Anak-anakmu...

Abah...
Datang dan pergimu
Sedih dan dukamu
Payah dan senangmu
Menang dan kalahmu
Kau tetap yang terindah
Jika buat bondaku...
Maka buat anakandamu jua.

Abah...
Sayangku sebagai anakmu
Cintaku persis putera tercintamu
Siapa pun aku di sisimu
Ayahanda tetap pekulun anakandamu

Monday, June 14, 2010

I LOVE YOU, I DO

I LOVE YOU
A second I look into your eyes
The moment it reaches my heart
It starts to trigger the thought...
I DO

I LOVE YOU
Every breath the air I breeze
Like I can swim the ocean wide
Reaching right into the deep...
I DO

I LOVE YOU
Plus minus time equal
Nothing can divide my feeling
When all I can say to you…
I DO

I LOVE YOU
No matter what
I DO

I LOVE YOU
Now and forever
I DO

I LOVE YOU
Back and forth
I DO

I LOVE YOU
Heart and soul
I DO

I LOVE YOU, I DO…

Wednesday, June 9, 2010

LOVE AT FIRST SIGHT... FATE OR CURSE?

At the age of 35 maybe it is stupid of me to question about 'Love at First Sight' when I had it with my first love at the age of 13 who happened to be a major reason for my educational success today. But had it at the age of 13 compares to age 35, the situation has totally changed. When I had it at the tender age of 13, I was still naive & the feeling made me more energetic. Asked for nothing, I bore the love for anything in the world to be with my lover, even when we had to live separately for years until only at the age of 18 we were able to pursue a short live together before we had our first break-up a year later. Then another break up in 2002 followed by final break-up in 2004. But since our first break-up, I had already started love game with many others though no one could ever replace the beauty of my first love.

Ok, falling in love is just a normal moment for anyone but 'Love at First Sight' is not normal. At the age of 35, I happened to see this moment as something paranormal. I suppose to realize myself as an adult & a wise man by judging matters correctly.

Sadly when it striked again, I took a wrong turn by pointing out warnings to the person as if that can make the feeling wash away. Sadly, it has become a mental disorder phenomenon to me & to the person (I sense!) where no psychologist can determine any proper medication except... CONFESS! But to the victims, history taught us to play secure, so confession is not a secure act. So here I am, study about 'Love at First Sight'...

As a professional writer, it is my duty to share my study to my readers. Maybe it will get me nowhere with my 'Love at First Sight', but at least I've make an effort to see a clear view of what is it about & why it happens.

Many poets & critics all around the world quoted 'Love at First Sight' as 'The Most Powerful Type of Love' & I couldn't agree more. While a classical interpretation of the phenomenon is found in Plato's Symposium in Aristophanes' description of the separation of primitive double-creatures into modern men and women and their subsequent search for their missing half: "... when [a lover] ... is fortunate enough to meet his other half, they are both so intoxicated with affection, with friendship, and with love, that they cannot bear to let each other out of sight for a single instant."

When you fall in ‘Love at First Sight’ you are usually ready and willing to fall in love. Less possibility that it will happen if you are tired, stressed, solving problems in your mind. Of course the main part in falling in love is given to the appearance, voice, gestures, smell. One person intuitively searches in the other the qualities and the feature to complete him/her.

No doubt beautiful people attract attention the most, but sometimes it’s wrong to fall in love with them easily because those people are experiencing much attention from the people of the other sex all the time and your delightful reaction may simply have no answers.

Scientist claim that we pay much attention to what our eyes and ears tell us but on the subconscious level the way the person senses play a very big part in his or her expression on us although we don’t recognize it.

Meanwhile in psychology study, research has shown two bases for love at first sight. The first is that the attractiveness of a person can be very quickly determined, with the average time in one study being 0.13 seconds. The second is that the first few minutes of a relationship have shown to be predictive of the relationship's future success, more so than what two people have in common or whether they like each other.

Let say this is just a coincidence, but in my experience, falling in love is a situation of coincidence that happens most of the time when an attraction caught your attention which soon you can let it passes by. Different with 'Love at First Sight', the coincidence last longer than life itself. As I'm still in love with my first, falling in love with the others were nothing but filling up the emptiness with my wisdom to live & be success in life comes with my logic to survive. But when I get caught in 'Love at First Sight', my logic turns to become illogical as my wisdom to live & be success in life now mean for the purpose of love rather than just surviving.

To sum up everything, I just have to agree with myself by taking this feeling as how I took it when I was 13. It may be wrong but that was what made me alive & still kicking today, now it happens twice… I should be able to have a second live & kicking twice as better than yesterday.

I love you… that is all I can say.

Rujukan Teman:
http://hacques.wordpress.com/2005/12/29/50-tanda-jatuh-cinta/
http://hendrigo86.wordpress.com/2009/08/20/10-kesalahan-saat-jatuh-cinta/
http://dalamsenikuini.blogspot.com/2010/04/cinta-pertama.html
http://peoplerelationships.syl.com/loverelationships/loveatfirstsight

KISAH SINGKAT KEMBARA JALANAN (BHG. 02)

Di dalam dompetnya hanya tinggal RM10. Manakala di dalam poket kanannya masih ada RM7.50, baki wang membeli tiket KTM di stesen Kuang tadi. Dia menoleh ke belakang, ke stesen KTM Kepong yang masih penuh berpenghuni dengan para penumpang yang tidak mahu berganjak.

Keyakinan mereka begitu rapuh biarpun pengumuman menjelaskan berkali-kali perkhidmatan tergendala untuk jangka waktu yang tidak dapat ditentukan. Perlukah terus menanti sesuatu yang tidak mampu diyakini? Lumrah manusia berhati lumpur, begitulah!

Biarpun Kepong yang dijejakinya kini terasa begitu asing, namun dia terus melangkah. Di hadapannya terbentang jambatan lebuhraya dengan di kiri-kanan tersedia tangga naik ke atas. Tanpa curiga dia terus mara ke tangga tersebut dan menuju ke kaki lima di bahu lebuhraya tersebut.

Jalan agak lengang dengan kenderaan dan nun di depan matanya kini boleh melihat samar-samar bayang menara KLCC. Ditoleh ke belakangnya, stesen KTM tadi kini jelas dari pandangan atas lebuhraya. Kelihatan keretapi seterusnya baru sahaja sampai menurunkan sejumlah lagi penumpang. Pelantar stesen Kepong semakin sesak dan mereka masih tidak berputus asa menanti yang belum pasti.

Dia hanya mampu menggelengkan kepala dan terus mara ke arah yang dirasakannya pasti. Kelihatan nun di depan mata seperti sebuah bangunan kompleks membeli-belah. Bagi logiknya di situ mungkin kedudukan terbaik mencari kenderaan awam lebih murah seperti bas. Mungkin... curiga yang pasti adalah satu keyakinan.

Dalam berjalan menuju ke destinasi yang dirasa logik, di kanannya tersergam rumah-rumah banglo berpagar mewah. Manakala di kirinya menyeberang lebuhraya ialah bangunan-bangunan kilang. Sememangnya ini sistem perumahan yang cukup asing baginya, pemandangan yang jarang dapat dilihat sepanjang 10 tahun dia menghuni kota KL. Benarlah kata-kata pedoman "Sejauh lubuk orang ingin diterokai, lubuk sendiri belum tentu semua sudah dijelajahi."

Perut tiba-tiba terasa lapar, maklumlah dari bangkit subuh dia belum bersarapan. Di sisi lebuhraya tersergam beberapa gerai makan, lalu dipilih yang paling hampir dengan pondok menunggu teksi. Mana tahu, mungkin nilai RM10 sebagai tambang teksi mampu membawanya ke destinasi yang dia lebih arif berkelana. Namun untuk sementara waktu, perut kosong perlu diisi dengan wang baki RM7.50 di poket kanannya.

Kelihatan beberapa pekerja kilang sedang menikmati sarapan mereka di situ. Dia tidak mengendahkan mereka lalu terus mencapai pinggan dan mencedok sendiri mee goreng berlaukan goreng berlada beberapa keping paru serta telur rebus. Selepas memesan Nescafé ais di kaunter minuman, dia terus menuju ke meja kosong berpayung di bahu lebuhraya. Sambil makan sambil mata melilau melihat kenderaan lalu-lalang. Jelas payah benar melihat kelibat perkhidmatan awam melintas terutamanya teksi, jika ada pun pasti berpenumpang.

::: Bersambung...

Tuesday, June 8, 2010

SAAT CINTA BERTUKAR KASIHAN

Kau yang kurindu
Tidak lagi menjengah pagiku
Membangkitkan sedar subuhku
Mengingatkanmu tika suria bersinar
Kerana cintaku bertukar kasihan…

Kau yang kurindu
Bukan lagi resah di hati
Impian mencintai lenyap sudah
Harapan indah kita bersama kian malap
Kerana cintaku bertukar kasihan…

Kau yang kurindu
Hanyalah impian semalam
Masih ku cinta namun tidak ku impi
Jiwa yang meronta kini jiwaku yang selesa
Kerana cintaku bertukar kasihan…

Kau yang ku rindu
Kau yang ku cinta
Kau tidak lagi yang ku rindu
Namun kau masih yang ku cinta
Kerana cintaku bertukar kasihan…


Bila kita ditakdirkan untuk jatuh cinta, perasaan tu akan membuatkan kita lebih bersemangat dalam menghadapi hari² mendatang. Namun apabila perasaan itu tidak bisa terluahkan kerana ia mungkin bertentangan dengan falsafah hidup masing², maka untuk mengikis perasaan itu adalah pengorbanan yang tidak bernilai kerana diakhirnya... ia satu perbuatan yang sia². Namun jika kita dapat mengikis sekurang-kurangnya harapan ingin bersama kepada nilai kasihan sesama insan, insya-Allah wajah dia akan bertukar kepada wajah insan lain apabila subuh menjelma. Biarpun lambat untuk mendidik perasaan itu namun saat kasihan itu muncul, bahagia baru pasti menjelma... ^_^

Rujukan teman:
http://youcannotreadthis.blogspot.com/2010/02/stop-missing-person-who-doesnt-miss-you.html

KISAH SINGKAT KEMBARA JALANAN (BHG. 01)

Pagi ini perkhidmatan Keretapi Tanah Melayu (KTM) mengalami masalah yang tidak dapat dielakkan. Dia tiba di stesen Kuang dihantar oleh seorang insan yang baik hati mengizinkannya menginap di rumah semalam. Namun pagi ini dia terpaksa meneruskan perjalanan... perjalanan yang tidak pasti.

"Harap maklum, Keretapi Tanah Melayu memohon maaf atas kesulitan perkhidmatan tergendala yang tidak dapat dielakkan berpunca dari terminal induk KL. Kami masih belum dapat mengesahkan waktu perjalanan yang sahih..."

Dia tidak perlu mendengar pengumuman seterusnya. Baginya, hidup ini sudah terlalu banyak yang tergendala. Semuanya kerana mereka gilakan wang, harta dan kuasa hingga sanggup menghancurkan hidup orang lain. Seperti arwah ibunya yang meninggal dunia membawa barah hati menanggung penderitaan diabaikan suami demi kemewahan duniawi. Manakala dia ditinggalkan sebatang kara menghadapi manusia-manusia seumpama itu. Sungguh menjengkelkan!

"... kepada para penumpang harap maklum, perkhidmatan keretapi ini hanya sampai di stesen Kepong sahaja. Untuk perjalanan seterusnya, anda diminta menggunakan alternatif lain untuk ke destinasi yang anda tujui."

Kepong? Nama daerah itu cukup biasa dipendengarannya. Selain mengingatkan dirinya kepada filem perang box-office Malaysia di era 80-an berjudul 'Bukit Kepong', ia juga mengimbau kisah tempat dia dibesarkan. Namun ini Kepong di kota lumpur... Kuala Lumpur, biasa didengar namun tidak pernah dijejaki, apatah lagi turun dari stesen KTM Kepong yang cukup asing dipandangannya.

Di stesen Kepong, pengumuman semua penumpang diminta keluar dari gerabak menerjah pelbagai jenis keluhan dari bibir-bibir mereka. Bagi dirinya itu semua keluhan sengaja, keluhan mengada-ngada. Bukannya mereka tidak tahu masalah yang sedang berlaku ketika ini, namun mereka tetap sengaja melemparkan keluhan itu. Apatah lagi jika pengumuman itu diulang berkali-kali hingga wajar untuk dia mengeluh untuk itu. Manusia di kota yang majoritinya berpura-pura untuk pencarian yang tidak pasti, seperti berpura-puranya mereka ketika mengeluh. Dia rimas dalam kelompok ini dan dia harus beredar segera!

Tanpa lengah dia menuruni tangga meninggalkan stesen KTM Kepong yang semakin sesak dengan penumpang, mereka yang tidak mahu berganjak dan terus setia menanti perkhidmatan KTM berfungsi seperti biasa. Ya, setia dalam keluhan mereka, setia dalam benci mereka, setia dalam penipuan mereka... lumrah manusia berhati lumpur. Dia tidak tahan dan dia harus terus meninggalkan mereka sebelum hatinya terpalit lumpur mereka.

::: Bersambung...

Thursday, June 3, 2010

BILA AKU DERITA RINDU

Bila aku derita rindu
Jiwaku meronta,
Nafasku sesak,
Nadiku berganda,
Pintaku cuma satu...
Ingin bersamanya.

Bila aku derita rindu,
Tidurku tak nyenyak,
Mandiku tak basah,
Wangiku tak terhidu,
Pintaku cuma satu...
Ingin bersamanya.

Bila aku derita rindu,
Rindu lama terhapus,
Cinta lama terkubur,
Kasih baru menguntum,
Pintaku cuma satu...
Ingin bersamanya.

Terus aku derita rindu,
Jika itu hanya aku,
Kala derita hanya aku,
Bila terus aku merindu...
Ingin bersamanya.

Tuesday, June 1, 2010

IMMATURE TYPE OF MATURE... I'M NOT YOUR BEST AFTER ALL

It’s very funny when they are still looking at me like I’m such a proud type of guy with big ego & eager to show off my achievements to others. Though I’d been very humble for all those years in the industry, yet still they thought I’m a swank for being THE BEST.

Even now when I’ve already resigned from my so call ‘THE BEST’ position, these people still hang on to me with such ‘daring’ compliment. Sometimes it really gets into my nerve that makes me feel like I want to smack their face. I’m human too you know & I do have anger!

I really don’t mind if you're saying “You’re the best dude” & I can sense honesty in your tone, but sadly, they said ‘You’re the best dude” but the tone sounded like “As if!”. Seriously if you don’t really mean it, please don’t say it! or I'll be taking the same familiarity to your bastard attitude. At the end of the day, I’ll forgive but…

“They never forget that I’m still THE BEST to them.”

I’m not sure if these people really can change to be nice because most of them with this kind of attitude are older people; those whom we thought has considerably matured to tackle emotional matter like jealously, irritation & social misbehavior with rational but they are the…

‘IMMATURE TYPE OF MATURE’

Funny part is this so called ‘mature-minded’ beings will simply tend to do this to THE BEST people with envy. Responds usually get in my nerve at wreck are:

“Sorry, I don’t read your stuff!”
Again & again I met with these types of people who keep using the same dialogue, especially when I asked them to understand me by reading my material either on papers, blogs or whatever source related. At the beginning I was quite disturbed by such respond. But then it kept me wonder, how come they praised me to be THE BEST but they don’t follow my work? Are they pretend of knowing me just because somebody else think I'm THE BEST?!

Thing is:
No wonder they are irritated of me for being THE BEST, because they are being haunted by my achievements for the reason they don’t really understand. Maybe they wished they should have done that before me. Too bad!

“You think you’re so good?”
This respond came to me whenever I gave my suggestions, ideas or solutions in order to give the optimum ideas in the discussion. Funny part was I didn’t intend for them to really use what I gave to them because my purpose was to carry my responsibility for being invited as a part of the discussion. Because I don’t really go to any discussion if I’m not invited or even ask to attend (I rather be on my own!). So, what was these people problem?!

Thing is:
They are having issues with me who they thought is THE BEST which might cause a rack to their reputation as someone much older or should be considered mature than me. It’s like “Who’s the boss?! Me!” Thing is even James Cameron listen to the young in order to make a very successful movie of a life time such as ‘AVATAR’. Do you? I do! Because I play along & read their works always, do you? No, I believe you don’t & if you do, you should have not saying I’m THE BEST the other way around, dope! Plus, I don’t think you have the guts to read this journal’s every line with pleasure, right? My pleasure!

“Come on, don’t play nice okay!”
I maybe do silly & naughty jokes with my friends but I’m a nice person so I know my limit. I don’t simply call people bitch, bastard, pig etc. in public but personally I did though mostly never. More else this kind of respond usually I will get from people who try to rack me from being the best by digging my sexual activity. When I said “I don’t speak of my sexual intercourse in the office or during at work or even with my closest friends.” So they replied “Come on, we all grown up okay!” Then when I still refused so there went that dialogue right on my face!

Thing is:
Knowing me their BEST they also wonder if I’m also THE BEST on bed! But what they didn’t understand when I tend not to share such experience was because they’re not THE BEST to be with me on bed. So can’t they just understand that? D’oh! One more thing… maybe they are lack of perfect sex! Booo!

IT'S A WRAP:
There are more exactly to this ‘IMMATURE TYPE OF MATURE’ but only the real mature knows what’s more than these. So my point is I’m not their BEST after all & I intend to keep myself that way for the people I don’t think is THE BEST in order for me to keep them at BEST. These people are the kind of people who meant to spice up our life as clowns dress up like normal people. They try not to be A JOKER but yet they hardly realize they already are; A JOKE!