"It's only through writing that I've ever been able to suppress life's personal disappointments. When I can't write I feel anxious and out of sorts and am easily riled, though I'm usually able to control my emotions..."
- Pramoedya Ananta Toer (The Mute's Soliloquy: A Memoir)
["Hanya dengan menulis aku mampu menekan segala kekecewaan peribadi hidup. Bila aku tidak menulis, aku merasa cemas & tidak keruan serta mudah gusar, walau selalunya aku bisa mengawal emosiku..."]

Friday, April 8, 2011

MENJEJAK VILLA DI TAPAK KAYANGAN...

::: Juma'at (08/04/2011 | 04/05/1432)

Hari ini aku mendapat 'jemputan khas' daripada seorang teman untuk berkunjung ke sebuah banglo yang belum pernah siap di Seksyen 12, Shah Alam. Selebihnya biarku ringkaskan begini...


Ketika kami mencari jalan untuk menyelinap masuk ke dalam banglo ini, tiba-tiba aku ternampak seorang pekerja sedang membersihkan banglo tersebut di tingkat atas. Temanku terfikir juga untuk meminta izin daripada pekerja itu namun dia kaget untuk berhenti di pintu pagar utama. Lalu kami mencari jalan alternatif dengan melalui pintu belakang, namun tidak kesampaian.

Justeru aku mengesyorkan kami kembali ke pintu pagar utama dan meminta izin untuk masuk daripada pekerja tersebut.


Nasibku sangat baik kerana saat aku berdiri di hadapan pintu pagar utama, pekerja tersebut sedang duduk berehat betul-betul di hadapan rumah itu. Aku pun segera bertanya "Boleh kami minta izin untuk menjenguk masuk?"

"Maaf saya baru kerja... tidak tahu!" Pekerja itu menjawab.

Jelaslah daripada tutur katanya, penguasaannya dalam Bahasa Melayu sangat terhad kerana dia pekerja asing.

Namun aku tidak berputus asa kerana jelas ada mangga di pagar pintu itu, maka aku menduga perlu ada kunci untuk membukanya. Jadi bagaimana pekerja ini boleh masuk sedangkan kami tidak? Pasti kunci mangganya berada di tangan pekerja itu. Jika bukan, dimanakah tuan kuncinya?

Aku terus bertanya lagi "Kalau boleh, benarkan kami masuk untuk lihat-lihat? Mana teman kamu?"

Pekerja asing itu hanya mengangkat bahu dan berkata dengan senyuman kosong "Saya sendiri."

Saat itu aku dengan selamba menarik pintu pagar utama tersebut dan tidak semena-mena ia terbuka. Walhal ku sangka ia masih bermangga. Penuh rasa teruja, terus aku berpaling dan memberi senyuman kepada temanku yang masih di dalam kereta.

"Ok, I parking kereta dulu." Kata temanku kelihatan juga teruja.

Aku tanpa menunggu temanku, terus masuk ke ruang laman banglo tersebut dengan yakin.

"Kamu kerja membersihkan laman inikah?" Tanyaku kepada pekerja itu sambil menunjuk kepada perkakasan mesin menyabitnya di sebalik tembok banglo.

Pekerja asing itu mengangguk sambil tersenyum, aku membalas tersenyum.

Tanpa lengah aku segera melangkah masuk ke dalam banglo tersebut, seperti seorang tetamu yang memang diundang atau kehadiranku seolah sudah dijangka. Pekerja itu langsung tidak menegahku!

Sendirian aku menyelusuri 'istana' yang tidak siap itu. Aku terus menaiki tangga utamanya yang berbentuk separa spiral. Melihat ke setiap ruang, menjenguk ke setiap sudut seolah suatu hari nanti aku akan memiliki banglo ini!

"Verangan!" hatiku berbisik mengingatkan.

"Ayour, U katner?!" Tiba-tiba temanku memanggil mencariku.

"I kat atas ni. Naiklah!" Aku laung menjawab.

Aku terus merayap menikmati setiap ruang banglo itu seolah ia sudah kelihatan lengkap. Namun temanku masih juga tidak kelihatan di depan mata.

"Ayour, where are you?!" Dia memanggil lagi.

Aku menghela nafas pendek sambil berkerut dahi. Tidakkah dia dengar jawapanku tadi?

"I kat tingkat atas nilah." Jawabku terus kembali menuruni tangga spiral tersebut mendapatkannya di tingkat bawah.

Separuh menuruni tangga tersebut, kelihatan temanku baru masuk ke dalam banglo sambil membawa sebuah kamera. Tanpa lengah, operasi kami merakamkan pengalaman ini pun bermula...

- : SEKIAN :-

4 comments:

notorious_kill-joy said...

awesome *tears*
i can sleep in peace tonight..hahahaha

love it..
esp grafitti2 tu...

Fakhrul Anour said...

Ada blog rupanya dia ni. Tak share pungg... cisss! ^_^

Seriously I feel honored to be in the house & saw this arts on the walls. In spite of what people wrote that it is a haunted place, I prefer to look at it in my own creative way. Plus I'm not like everyone else who has the ability to see the third kind, I have less... thanx to Allah. ^_^

Anonymous said...

the mystery comin with love ...

Unknown said...

Amat bagus realitinya