"It's only through writing that I've ever been able to suppress life's personal disappointments. When I can't write I feel anxious and out of sorts and am easily riled, though I'm usually able to control my emotions..."
- Pramoedya Ananta Toer (The Mute's Soliloquy: A Memoir)
["Hanya dengan menulis aku mampu menekan segala kekecewaan peribadi hidup. Bila aku tidak menulis, aku merasa cemas & tidak keruan serta mudah gusar, walau selalunya aku bisa mengawal emosiku..."]

Tuesday, June 21, 2011

DA VINCI SAID... SAYA LUKIS!

"It's easier to resist at the beginning than at the end."
— Leonardo da Vinci

LANGKAH 01: Bergantung kepada keselesaan saya untuk bermula melukis sebuah potret, ia bergantung kepada perasaan saya kepada karakter yang bakal saya lukis. Jika saya ingin merasa lebih mesra, saya akan bermula dengan melukis matanya...
"Human subtlety will never devise an invention more beautiful, more simple or more direct than does nature because in her inventions nothing is lacking, and nothing is superfluous."
— Leonardo da Vinci

LANGKAH 02: Bermula daripada mata, keseimbangan saya untuk melukis satu wajah pun bermula. Tetapi untuk memulakan sesuatu lukisan potret wajah ilusi, jika bermula dengan mata, saya belum lagi boleh membayangkan bagaimana rupa sebenarnya sesudah siap.
"I have been impressed with the urgency of doing. Knowing is not enough; we must apply. Being willing is not enough; we must do."
— Leonardo da Vinci

LANGKAH 03: Kini saya sudah boleh membayangkan struktur wajahnya dengan lebih teliti melalui penghasilan tona warna bagi menaikkan tulang-tulang wajah untuk diserasikan dengan gaya rambut.
"As every divided kingdom falls, so every mind divided between many studies confounds and saps itself."
— Leonardo da Vinci

LANGKAH 04: Seterusnya saya memperbanyakkan lagi pembayang agar struktur wajah nampak lebih jelas serta berdimensi. Dengan cara ini saya akan rasa lebih mesra dengan karakter lukisan saya supaya perjalanan melakar berikutnya jadi lebih dekat di hati.
"Iron rusts from disuse; water loses its purity from stagnation... even so does inaction sap the vigor of the mind."
— Leonardo da Vinci

LANGKAH 05: Apabila saya gunakan warna coklat sebagai warna asas, maka warna-warna seterusnya akan tetap menggunakan tona warna dalam rona yang sama; coklat. Untuk memilih jenis rona warna, itu bergantung pada kedudukannya dalam pewarnaan & ia harus ditetapkan melalui penilaian logik kita sebagai pelukis.
"Common Sense is that which judges the things given to it by other senses."
— Leonardo da Vinci

LANGKAH 06: Walau dimanapun kita letak seni mewarna kita, sentiasa beringat untuk menggunakan warna dengan keseimbangan yang logik. Adakalanya kita mudah terbawa-bawa dalam mempamerkan bakat hingga lukisan yang dihasilkan lebih tampak keegoaan, berbanding kepuasan memandang sebuah seni halus untuk disyukuri.
"He who loves practice without theory is like the sailor who boards ship without a rudder and compass and never knows where he may cast."
— Leonardo da Vinci

LANGKAH 07: Sebagai seorang pelukis, ada waktunya melukis sesuatu bahagian itu agak membosankan. Maka apabila saya rasa sudah terlalu tipikal dalam membentuk rambutnya, maka saya akan beralih arah pula untuk menceriakan matanya. Disaat ini saya perlu lebih berhati-hati kerana sinar matanya yang sebenar akan mulai terserlah. Tersalah bentuk, saya bakal terkecewa!
"Life is pretty simple: You do some stuff. Most fails. Some works. You do more of what works. If it works big, others quickly copy it. Then you do something else. The trick is the doing something else."
— Leonardo da Vinci

LANGKAH 08: Seperti kata Leonardo da Vinci, untuk memulakan sesuatu memang mudah & mudah juga untuk mengabaikan sesuatu yang baru sahaja bermula. Tetapi apabila kita sudah berada di pertengahan sesuatu, amat sukar untuk mengabaikannya. Begitulah juga apabila saya ingin menyudahkan potret ini, saya hampir gagal membayangkan ekspresi matanya yang sebenar hingga saya memberi sedikit impak keunikan.
"It had long since come to my attention that people of accomplishment rarely sat back and let things happen to them. They went out and happened to things."
— Leonardo da Vinci

LANGKAH 09: Saya rasa sudah selamat bila sampai ke tahap ini & berjaya serasikan bentuk kening dengan mata serta wajahnya. Akhirnya sebuah lagi lukisan yang tidak akan menjadi mangsa keronyokan saya.
"I love those who can smile in trouble, who can gather strength from distress, and grow brave by reflection. 'Tis the business of little minds to shrink, but they whose heart is firm, and whose conscience approves their conduct, will pursue their principles unto death."
— Leonardo da Vinci

LANGKAH 10: Sebagai melengkapi satu wajah agar tampak lebih hidup, maka saya telah menggunakan Poppy Red, satu-satunya warna yang terkeluar dari famili warna coklat tetapi sangat berbaloi buat saya—satu kelainan untuk sebuah kelebihan.
"Art is never finished, only abandoned."
— Leonardo da Vinci

Medium: Berol Prismacolor

2 comments:

LUKE said...

i luv u your!... i mean, aku nak sangat pandai melukis mcm ko, tapi tuhan tak anugerahkan aku akan bakat itu... so, aku admire sahaja lukisan mu dan diri mu!....

teruskan usaha mu!!!

Fakhrul Anour said...

Alhamdulillah... i luv u too, Luke! jangan perbandingkan aku dengan apa yang ko takder. Setiap kekurangan aku adalah kelebihan kau gak, percayalah! That's why we're still friends to remember, the fact why i admire u always. Caiyokk! ^_^