"It's only through writing that I've ever been able to suppress life's personal disappointments. When I can't write I feel anxious and out of sorts and am easily riled, though I'm usually able to control my emotions..."
- Pramoedya Ananta Toer (The Mute's Soliloquy: A Memoir)
["Hanya dengan menulis aku mampu menekan segala kekecewaan peribadi hidup. Bila aku tidak menulis, aku merasa cemas & tidak keruan serta mudah gusar, walau selalunya aku bisa mengawal emosiku..."]

Monday, December 27, 2010

BILA RINDU SEMAKIN MENIPIS... (Episod 01)


Ku coretkan semalam yang ajaib...
Hatiku tidak lagi berdegup merinduimu
Kenangan kita tidak lagi bermain di minda
Aku keliru dan adakalanya gelisah
Adakah ini penyudahnya kita?

Ku coretkan hari ini yang fana...
Kau di depanku seolah kenangan yang terindah
Memori sebuah percintaan yang pasrah
Keluhan jiwa terseksa yang sudah parah
Namun mencintaimu membuatku pandai bermadah
Adakah ini penyudahnya kita?

Ku coretkan selamanya yang ada...
Selagi hatiku masih berdegupkan jiwamu
Takdir Allah kekalkan ku junjung seutuh rasa
Kerana ia membawa kepada kebaikanku
Mencintaimu membuatkan aku lebih redha
Membencimu membuatkan aku lebih terseksa
Merinduimu... Maaf, aku sudah lupa
Yang ku rasa cuma cinta...
Adakah ini penyudahnya kita?



Ku coretkan buatmu yang tercinta...
Maafkan aku jika kau masih tidak percaya
Hatiku berbekas cinta kita di pandang pertama
Seperti pernahnya engkau rasa kecewa
Bila rindumu menipis barulah aku redha menerima
Kini... aku pula melaluinya
Semoga engkau gembira
Apa yang kau rasa kini telah ku rasa...
Adakah ini penyudahnya kita?

Ku coretkan sebelum ia tiada...
Ampunkan diri ini jika kau pernah rasa derita
Hidup kita tidak pernahnya yang sempurna
Pertemuan kita bukan keinginan kita semata
Dewasa kita tidak sama namun pengalaman serupa
Sayangnya kau lebih mengerti dunia
Sedangkan aku lebih mengerti yang tiada.

4 comments:

lil'su said...

like dis....
rasa y pernah dirasa

bebankah hidup ini?
bila realiti lebih pahit untuk dihadapi
sedangkan mimpi bukanlah sesuatu yang pasti
mampukah aku berlari
dari sudut yang gelap ini
kedataran yang luas tapi sepi
sakitkah hidup ini?
bila kenyataanya begini
menghimpit diri yang terhimpit
mampukah aku lepaskan diri
bila semuanya tak mampu aku sakiti
beban dan sakitkah hidup ini?
bila semua yang dilalui
tak menjadi seperti yang di ingini
beban dan sakitkah hidup ini?

Fakhrul Anour said...

Lil' su:

Beban bila realitinya kita menanti
Melihat mimpi sebuah khayalan yang pasti
Cuba berlari di kegelapan serba sunyi
Kerana tidak pasti yang sakit itu diri
Walhal esok tetap datang memberi seribu pasti
Cuma diri yang tidak mahu yakin melihat sendiri...
Namun mimpi mengejar realiti adalah sesuatu yang pasti menjadi
Asalkan diri tabah melepaskan beban bernama SAKIT HATI... ^_^

lil'su said...

( n - n )
redha n ikhlas pasti seiring
melepas'n beban sakit hati...
insyaallah amin...
meskipun DIA bukan milikku y pasti

Fakhrul Anour said...

Lil'su:

Itulah semangatnya... ^_^